Oleh Dasman Djamaluddin
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terletak di Jalan Nusantara Raya 5-7 Depok, Minggu, 24 Juli 2011 malam, menjadi saksi sejarah kesinambungan dan kebangkitan Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Kota Depok.
Mengapa tidak? Sebelumnya gedung itu pun dipakai sebagai ajang pemilihan Ketua baru ICMI Orda Kota Depok dalam acara Musyawarah Daerah Pertama tanggal 22 Mei 2011. Bahkan gedung itu pula akan, di salah satu ruangannya, akan menjadi sekretariat tetap ICMI Orda Kota Depok.
Suasana Minggu malam itu memang tidak bersahabat. Hujan yang begitu deras mengguyur Kotamadya Depok. Tetapi, wajah-wajah pengurus yang akan dilantik yang berbaur dengan para pejabat Kota Depok, termasuk yang mewakili Walikota Depok, tetap ceria dan sumringah. Mereka seakan-akan tidak peduli dengan cuaca buruk di luar gedung. Semangat ini pula rupanya mendorong lancarnya acara Pengesahan Susunan Majelis Pengurus Daerah ICMI Orda Depok Periode 2011-2016.
Berlangsungnya pelantikan ini bersamaan dengan akan tibanya Bulan Suci Ramadhan buat pemeluk Agama Islam dan HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 2011. Boleh dikatakan pelantikan ini memberi makna khusus bagi pengurus, agar jiwa pengabdian ikhlas diperuntukkan betul untuk agama dan bangsa, khususnya untuk Orda Depok, ya di Kota Depok.
Berbicara tentang ICMI, ya, sudah tentu berbicara mengenai seorang figur Prof Dr BJ Habibie. Beliaulah yang pada waktu itu dipercaya Presiden Soeharto mengomandani organisasi tersebut yang kelahirannya ditandai dengan penyelenggaraan Simposium I ICMI di Malang,Jawa Timur, Desember 1990. Sejak itu ICMI berkembang pesat dengan memiliki surat kabar sendiri dan think-tank sendiri (CIDES), serta mengembangkan kepentingan-kepentingan ummat Islam dalam bentuk Bank Islam.
Dinamika ICMI sekarang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Menarik untuk disimak adalah bahwa ICMI dipertahankan sebagai organisasi kemasyarakatan non politik. dan terus menjaga trilogi: kecendikiawanan, ke Islaman, dan ke Indonesiaan. ICMI tidak ingin terlibat dalam kondisi perpolitikan yang hanya menghabiskan enerji. Patutlah dimengerti bahwa dalam kondisi perpolitikan apa pun, ICMI bertekad, rakyat harus diberdayakan, karena konsumsi perpolitikan, sejatinya hanya menjadi ranah kalangan elite saja.
ICMI Orda Depok
Adalah Ir.Djoko Prabowo, pria kelahiran 22Januari 1965 diamanahkan ICMI Orda Kota Depok untuk memimpin organisasi ini periode 2011 - 2016 dalam Musda I, 22 Mei 2011.Keinginan Djoko memang sangat sederhana, yaitu bagaimana ke depan ICMI Orda Kota Depok memiliki tanggung jawab sosial, dan atau kepeduliaan sosial dalam pengertian yang lebih luas. Keberadaan itu, tegas Djoko, minimal harus mampu melakukan analisa dan evaluasi secara kritis persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat Depok. Lebih penting, ungkap Djoko, ICMI Orda Kota Depok harus mampu pula menunjukkan arah atau jalan bagi perkembangan masyarakat dengan konsisten,menggali ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan ummat. Dalam arti bukan untuk diri sendiri, kroni atau golongan, melainkan untuk masyarakat yang lebih luas.
Sejalan dengan keinginan ini, Djoko mengusung tema ketika berlangsung Musda I ICMI baru-baru ini: MEMBERDAYAKAN POTENSI KECENDIKIAWANAN ICMI. MARI KITA MENGHANTARKAN RAKYAT KOTA DEPOK LEBIH MAJU MENCAPAI PERADABAN MADANI. Tema ini kemudian dipertegas lagi oleh Djoko dalam sambutan sebagai Ketua Majelis Pengurus Daerah ICMI Orda Kota Depok Periode 2011-2016, 24 Juli 2011, hari Minggu malam.Realitasnya dalam program akan didasarkan pada prinsip 5 K: Pertama, Kualitas Iman dan Taqwa.Kedua,Kualitas Pikir. Ketiga,Kualitas Karya.Keempat,Kualitas Kerja.Kelima, Kualitas Hidup. Kualitas kehidupan ini dapat menjamin ketenteraman dan keadilan sehingga hak dan kewajiban dapat berjalan secara seimbang.
Dengan demikian:
1. ICMI Orda Kota Depok akan mengakomodasi semua golongan Cendikiawan tanpa melihat perbedaan jender, tingkat pendidikan, pembudayaan, profesi, usia dan kelompok, sebagai bagian dari komponen pembangunan bangsa yang akan dikenal oleh masyarakat Kota Depok secara luas.
2. ICMI Orda Kota Depok akan berupaya memobilisasi para Cendikiawan yang ada di Kota Depok, baik dari kalangan intelektual kampus, para profesional, para Enterpreneur, tokoh masyarakat, kalangan generasi muda maupun masyarakat luas yang memiliki potensi untuk memberikan sumbangsih kecendiakaannya.
3. ICMI Orda Kota Depok akan senantiasa memelihara Silaturrahmi kepada masyarakat, para Tokoh atau Sesepuh, pemerintah dan kelompok atau Organisasi lain yang ada di Kota Depok dalam rangka menciptakan Persatuan dan Keselarasan dalam menjalankan tugasnya, memberikan sumbangan pemikiran yang positif, produktif realistis serta dapat memenuhi harapan masyarakat Kota Depok.
4. ICMI Orda Kota Depok akan senantiasa melakukan tindakan nyata sebagai karya yang dapat menjadi tauladan dan sarana penggerak pembangunan masyarakat Depok secara keseluruhan. Dengan senantiasa mengkomunikasikan upaya-upaya pemikiran, karya nyata dan segala aktifitas organisasi kepada semua pihak agar terjadi keselarasan dalan saling pengertian dalam kebersamaan membangun masyarakat Depok.
5. ICMI Orda Kota Depok akan senahntiasa aktif berpartisipasi serta berkoordinasi dengan Badan Organisasi ICMI yang lebih tinggi (ORWIL dan ORPUS) guna menghasilkan keselarasan program dan cita-cita ICMI secara keseluruhan.
(Penulis adalah Ketua Divisi Hukum dan HAM ICMI Orda Kota Depok Periode 2011-2016).
Sebentar lagi pada tanggal 11 Maret 2008, bangsa Indonesia akan memperingati lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).Sepertinya bangsa ini akan mengulang sejarah masa lalu yang kelam, di mana surat yang asli dari Supersemar tidak pernah ditemukan. Berbagai ahli, baik para sejarawan, ahli politik dan ahli di bidang masing-masing berusaha keras ingin menemukannya untuk masa depan generasi penerus, tetapi tidak pernah berhasil menemukannya.
BalasHapusSaya masih ingat ketika Megawati Soekarnopoetri sebagai Wakil Presiden RI di masa Gus Dur berkunjung ke Arsip Nasional RI. Apa yang dikatakannya kepada Dr.Mukhlis Paeni yang sewaktu itu Kepala Arsip, bahwa beliau ingin membantu mencarikan surat asli Supersemar. Tetapi kenyataannya hingga Megawati menjadi Presiden dan kembali dalam Pemilu 2009 akan mencalonkan diri menjadi Presiden RI, janji itu tidak pernah terealisir.
Begitu pula banyak buku biografi, baik tentang Amirmachmud, M.Jusuf, maupun buku yang saya tulis pada tahun 1998, "Jenderal TNI Anumerta Basoeki Rachmat dan Supersemar (Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia/Grasindo, 1998), pun tentang surat asli Supersemar tidak pernah ditemukan. Oleh karena itu, apalagi yang harus kita lakukan sebagai bangsa Indonesia yang mencintai sejarahnya di dalam memperingati hari lahirnya Supersemar 11 Maret 2008 ?
Depok, 26 November 2007
DASMAN DJAMALUDDIN, SH,M.HUM.
Direktur Eksekutif Kajian Sejarah Supersemar,
salut dan bangga atas tampilnya bung dasman di dunia blogger, shg kami bisa mengetahui siapa sih "dasman djamaluddin" itu? yang berani-beraninya menggugat presiden dlm proses rekruitmen calon anggota kpu?ditambah lagi sekarang begitu "pede" mencalonkan diri sbg gubernur jambi....., meski demikian kami angkat topi jika apa yang bung dasman sampaikan dlm artikel "mengapa saya ingin jadi gubernur?" adalah benar-benar keluar dari hati sanubari anak bangsa yang melek politik bersih? ataukah hanya sensasi belaka? hahaha...
BalasHapusPak Dasman, senang sekali bertemu Bapak di acara opening World Book Day. Terima kasih untuk buku2nya dan tambahan pengetahuan yang Bapak berikan. taniaismir@yahoo.com
BalasHapus